Ketika bicara tentang Kebangkitan Nasional
saya jadi teringat dengan sebuah diskusi kecil yang dilakukan
kawan-kawan di sebuah wedangan di Solo saat saya masih kuliah dulu.
Perdebatan tentang apakah Boedi Oetomo berperan penting dalam momen
tersebut ataukah justru SDI yang lebih tepat dikatakan sebagai pelopor
kebangkitan nasional???
Sampai saat ini belum ketemu jawabannya yang
tepat. Semua berargumen masing-masing. Dan saya yakin dalam berargumen
selalu ada dasarnya.
Pada obrolan kami sekitar 5 tahun lalu tersebut, kami sepakat bahwa tonggak Kebangkitan Nasional adalah saat momen Soempah Pemoeda 1928. Dan itu lebih pas ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional, sebab ketika itu berbagai kelompok dan komponen bangsa dari berbagai kesukuan, agama dan ras bertemu dan menyatakan bahwa Indonesia adalah bangsa, tanah air dan bahasa yang satu.
Bahwa munculnya Sumpah Pemuda memang
didasari pada pergerakan nasional untuk merdeka dan tidak bisa dinafikan
bahwa Boedi Oetomo maupun Syarikat Dagang Islam (SDI) serta PI
(Perhimpunan Indonesia) banyak mewarnai dan mendorong serta mengilhami
terjadinya Kongres Pemuda II hingga ikrar Sumpah Pemuda tersebut. Akan
tetapi menurut saya bahwa momen yang tepat sebagai Kebangkitan Nasional.