Candi Plaosan demikian candi ini disebut, karena
berada di Dusun Plaosan Desa Bugisan Kec. Prambanan Kab. Klaten. Memang candi
ini tidak sekondang Candi Prambanan maupun Candi Borobudur yang sudah kondang
kaloka sak nuswantoro itu. Meski sama-sama dibangun pada masa Mataram
Kuno.
Candi Plaosan adalah sebuah candi yang dibangun
oleh Rakai Pikatan pada abad ke-9. Candi dengan arsitektur perpaduan
Budha-Hindu ini diperuntukkan buat sang Prameswari, Sri Pramudyawardani.
Candi Plaosan terbagi menjadi 2 yakni Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan
Kidul.
Candi Plaosan Lor, terdiri dari candi induk dan candi
perwara (pendamping) dan juga stupa-stupa perwara. Setiap candi mempunyai 6
ruangan yang terbagi dalam 2 tingkat. Di ruangan di lantai bawah terdapat
patung Buddha yang terbuat dari tembaga, [tetapi sekarang sudah hilang],
yang dikelilingi oleh dua patung Bodhisattva. Relief di tembok menggambarkan pemberian.
Benda yang disucikan diletakkan di lantai atas.
Candi Plaosan Kidul juga memiliki pendopo di bagian tengah yang
dikelilingi 8 candi kecil (perwara) yang terbagi menjadi 2 tingkat dan
tiap-tiap tingkat terdiri dari 4 candi.
Ciri khas Candi Plaosan adalah
teras (bagian bawah candi) yang halus. Para ahli memperkirakan, candi tersebut
digunakan untuk menyimpan naskah-naskah suci maupun untuk tempat peribadatan.
Selain itu ditemukan pula parit berukuran 440×270 M yang besar kemungkinan
gunakan untuk menjaga agar tanah candi tetap padat.
Keduanya sampai saat ini belum selesai ditata ulang. Masih banyak berujud
puing-puing berserakan. Candi Plaosan Lor mulai dipugar pada 1962, sedangkan
Plaosan Kidul baru dimulai pada 1990.