Showing posts with label Sambas. Show all posts
Showing posts with label Sambas. Show all posts

Monday, January 20, 2020

Border Aruk: Border Termegah di Indonesia Saat Ini

Border Aruk diresmikan pada 17 Maret 2017. Lokasinya berada di Kecamatan Sajingan, Kabupaten Sambas. Pos Lintas Batas Negara (PLBN) atau Border ini merupakan yang termegah di Kalimantan saat ini, bahkan Indonesia.

Dari Sambas kota, kita dapat melakukan perjalanan darat selama kurang lebih 1,5 jam. Jalur menuju border Aruk, telah bagus. Jalanan halus beraspal dan beberapa bagian dibeton.

Berikut ini foto-foto saat mengunjungi Border Aruk pada 26 September 2018 lalu.














Sunday, September 2, 2018

Masjid Jami' Keraton Sambas

Masjid Jami' Keraton Sambas adalah masjid yang berada di komplek Istana Alwatzikhoebillah Keraton Kesultanan Sambas. Masjid ini nama resminya adalah Masjid Jami' Sultan Muhammad Syafi'oeddin II. 

Masjid Jami' ini awalnya adalah rumah sultan yang dijadikan mushala. Dibangun oleh Sultan Umar Aqomuddin (1702 - 1727 M). Kemudian oleh Sultan Muhammad Syafi'oeddin dikembangkan menjadi masjid besar (jami'). Pada bagian dalam, jumlah tiang bagian tengah berjumlah delapan yang bermakna pendirinya adalah Sultan kedelapan.

Dibangun dengan bahan baku kayu bulian dengan dilengkapi ukiran khas Melayu Sambas. Diresmikan pada 10 Oktober 1885 M. Dan ini adalah masjid tertua di Kalimantan Barat.







Friday, August 31, 2018

Istana Alwatzikhoebillah Kesultanan Sambas

Sambas adalah salah satu kabupaten di Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Serawak, Malaysia Timur. Di sini terdapat sebuah peninggalan bersejarah, yakni Istana Alwatzikhoebillah dan Masjid Jami' Sultan Muhammad Syafi'oeddin II.

Kerajaan Sambas dulunya adalah kerajaan Hindu, kemudian berubah menjadi Kesultanan Islam. Diperkirakan berdiri pada 1671 dan Raden Sulaiman (anak Sultan Tengah, anak Sultan Brunai) adalah Sultan Sambas pertama. Sebelum hijrah ke Lubuk Madung, Raden Sulaiman tinggal di kota lama (Pusat Kerajaan Sambas) bersama Mas Ayu Bungsu, istrinya, (putri Ratu Sepudak, Penguasa Kerajaan Sambas). Memilih pindah ke Lubuk Madung untuk kemudian membangun wilayah ini dan mendirikan istana, karena Lubuk Madung merupakan daerah subur dan strategis karena merupakan pertemuan tiga sungai, yakni Sungai Subah, Sungai Sambas Kecil dan Sungai Teberau.

Istana yang didirikan oleh Raden Sulaiman, yang kemudian bergelar Sultan Muhammad Shafiudin I dinamai dengan Alwatzikhoebillah. Namun istana yang dapat kita lihat sekarang ini adalah dibangun pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiudin, sultan kelima belas Kesultanan Sambas. Pembangunannya relatif singkat, hanya 2 tahun (1933 -1935) dengan biaya 65.000 gulden pinjaman dari Kesultanan Kutai Kertanegara.




Simak Video Berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Istana Kesultanan Sambas