Showing posts with label Traveling. Show all posts
Showing posts with label Traveling. Show all posts

Tuesday, September 28, 2021

Pantai Walakiri, Sumba Timur

Pantai Walakiri berada di Kabupaten Sumba Timur. Adalah salah satu pantai dari 18 (delapan belas) pantai yang ada di Sumba Timur. Perjalanan dari Waingapu, Ibukota kabupaten Sumba Timur, ditempuh sekitar 18 menit berkendara.

Pantai ini terkenal dengan sunset-nya. Jika kita datang diwaktu dan saat yang tepat, maka akan dapat menikmati sunset yang sangat indah.


Berikut ini beberapa foto, yang berhasil diambil pada 26 September 2021. Pada saat itu cuaca sedang sedikit berawan.








Silakan juga simak video di link Youtube ini: Walakiri, Sumba Timur - YouTube 



Tuesday, September 1, 2020

Masjid Laweyan: Masjid Tertua di Solo dan Sumur yang Tak Pernah Kering

Masjid Laweyan yang terletak di Kampung Belukan, Pajang, Laweyan adalah Masjid Tertua di Kota Solo. Dibangun pada masa Kesultanan Pajang, tepatnya pada tahun 1546 Masehi.

Menurut catatan sejarah, pada zaman itu ada seorang pemeluk Hindu bernama Ki Beluk, beliau tinggal dan membangun pesanggrahan serta pura di tepi Sungai Kabanaran. Sungai ini adalah jalur lalu lintas perdagangan batik. Ki Beluk memiliki hubungan yang baik dengan Ki Ageng Henis, seorang kepercayaan Sultan Hadiwijaya. Ki Ageng Henis adalah orang yang mengenalkan dan mengajarkan teknik membatik kepada warga Laweyan. Di waktu senggang, Ki Beluk sering berdiskusi mengenai agama Islam dengan Ki Ageng Henis, hingga pada satu waktu, beliau memantapkan diri memeluk Islam. Kemudian, pura dan sanggarnya tersebut diserahkan kepada warga untuk digunakan sebagai masjid. Ki Ageng Henis dimakamkan di sebelah selatan masjid, masih dalam kompleks masjid.


Maka tak heran jika bentuk bangunan masjid ini seperti pura atau kelenteng Jawa. Atapnya bersusun yang terdiri dua bagian. Sebelum dibangun seperti saat ini, bangunan masjid menggunakan batu bata dan kayu. Tata ruang masjid terdiri dari 3 (tiga) bagian, sebagaiamana tata ruang masjid di Jawa. Yakni ruang induk (utama), serambi kanan untuk perempuan dan serambi kiri. 

Di kompleks Masjid Laweyan ini ada sumur yang tidak pernah kering. Konon dalam ceritanya masyarakat setempat, sumur ini adalah bekas injakan kaki Sunan Kalijaga.



Foto dan Video adalah Koleksi Pribadi

Monday, January 20, 2020

Border Aruk: Border Termegah di Indonesia Saat Ini

Border Aruk diresmikan pada 17 Maret 2017. Lokasinya berada di Kecamatan Sajingan, Kabupaten Sambas. Pos Lintas Batas Negara (PLBN) atau Border ini merupakan yang termegah di Kalimantan saat ini, bahkan Indonesia.

Dari Sambas kota, kita dapat melakukan perjalanan darat selama kurang lebih 1,5 jam. Jalur menuju border Aruk, telah bagus. Jalanan halus beraspal dan beberapa bagian dibeton.

Berikut ini foto-foto saat mengunjungi Border Aruk pada 26 September 2018 lalu.














Sunday, January 5, 2020

Masjid Ageng Boyolali


Masjid Ageng Boyolali diresmikan pada 3 Agustus 2015. Arsitekturnya mirip seperti masjid Istiqlal, hanya dibuat lebih kecil dan lebih sederhana. Lokasinya berada di Kompleks Perkantoran Terpadu, Jalan Merdeka Timur, Wonosari, Kemiri, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali.

Masjid Ageng Boyolali dibangun seiring dengan dibangunnya kompleks perkantoran terpadu Pemerintah Kabupaten Boyolali. Boyolali sebenarnya telah memiliki Masjid Agung Boyolali di Jalan Merbabu No. 39, Singorajan, Siswodipuran, Boyolali, berdekatan dengan Pendapi Alit, yang saat ini difungsikan sebagai rumah dinas Bupati Boyolali.











Foto adalah koleksi pribadi, diambil pada 3 Januari 2020

Wednesday, December 25, 2019

Pasar Pusat Medan

Pasar Pusat, Kota Medan adalah salah satu pasar tradisional yang berada di kota Medan. Tepatnya di Kelurahan Pusat Pusat Pasar, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan.

Dikenal juga dengan nama Pajak Sentral atau Tua Pa Sat, pembangunannya dimulai sejak 1931, tepatnya pada 2 April 1931. Usulan untuk mendirikan pasar besar telah dilakukan sejak 1929. Pembangunan pasar ini selesai pada 21 Desember 1932. Dan dibuka pertama kalinya pada 1 Maret 1933. 

Gedung Pasar Pusat Pasar yang saat ini terhubung dengan gedung Medan Mall ini pada awal mulanya tidak banyak ditempati pedangang karena keadaan ekonomi yang kurang baik serta alasan memindahkan kios dari tempat asal dianggap merepotkan. Guna mengatasi hal ini, pada tahun 1942 ongkos sewa kios diturunkan dan pembayarannya disesuaikan dengan kesanggupan penyewa. Pasar ini pernah mengalami kebakaran pada 1971 yang menghabiskan dua dari empat bangunan pasar. Kemudian pada 1978, dua bangunan yang tersisa juga terbakar. Pada pertengahan 1990 bangunan dibangun Medan Mall dan keduanya dihubungkan. Posisi pasar tradisional berada di belakang mall.

Penghubung dari Medan Mall ke Pasar Pusat Pasar



Pasar yang dikenal sebagai pusat grosir beraneka kebutuhan ini buka dari jam 07.00 hingga 17.00 tiap harinya. Di sini, juga terkenal dengan los-los ikan asin, macam-macam ikan asin dijual di sini, ada teri, sotong maupun ikan pari dan sebagainya. Juga ada penjual Ulos serta berbagai macam kuliner yang dapat dijumpai di tengah-tengah pasar, diantaranya sate padang, opor ayam, lontong dan nasi sayur.








Di depannya banyak berjajar bentor (becak bermotor) dan juga ada ruko-ruko bangunan tua. Ada beberapa bangunan kosong yang digunakan untuk rumah walet.

Deretan Ruko Tua depan Pasar Pusat Medan

Deretan bentor mangkal di depan pasar

Telepon Umum yang masih ada di tengah-tangah Pasar Pusat Medan

Catatan: Foto adalah koleksi pribadi, diambil pada 21 Desember 2019



Tuesday, November 19, 2019

Kampung Adat Pasunga, Sumba Tengah

Kampung adat Pasunga adalah salah satu dari sekian banyak kampung adat di Pulau Sumba ini. Kampung adat Pasunga terletak di Anakalang,, Waibakul, Kabupaten Sumba Tengah. Lokasinya berada di tepi jalan raya, jalur utama yang menghubungkan Waikabubak, Sumba Barat dengan Wangingapu, Sumba Timur.

Hal menarik di Kampung Adat Pasunga adalah keberadaan makam megalitik yang terbuat dari batu gunung yang dipahat. Lokasi pemakaman berada di bagian depan kampung ini. Ketika kita memasuki gerbang kampung, pandangan kita akan melihat deretan makam batu berjajar. Tidak hanya di bagian depan, di bagian tengah kampung juga berjajar makam, dan ada lapangan yang dikelilingi makam yang biasa digunakan untuk upacara adat masyarakat. Makam megalitik yang diyakini berusia ratusan tahun yang dipahat adalah makam Umbu Puda dan Umbu Paledi.




Bentuk rumah seragam, jumlahnya 30 rumah. Namun di sini tidak seperti di kampung adat lain, misalnya di Kampung Adat Prai Ijing, Sumba Barat, rumah di kampung ini atapnya telah diganti dengan seng, bukan lagi atap dari ilalang. 





Catatan: Foto adalah koleksi pribadi yang diambil pada 18 November 2019


Saturday, November 16, 2019

Masjid Al Azhar, Masjid Tertua di Sumba

Masjid Al Azhar berada di Kabupaten Sumba Barat, tepatnya di Waikabubak. Masjid ini dibangun pada tahun 1911. Bahan yang digunakan dari bambu yang dibelah dan dipipihkan sebagai dindingnya. Atapnya dengan alang-alang yang dikeringkan. Bentuk awal bangunan masjid ini seperti Uma Bakolu, rumah khas Sumba.

Dalam berbagai literatur dan sumber yang dicari, tidak dapat ditemukan siapa yang memprakarsai pembangunan masjid ini dulunya. Dalam sumber Kementerian Agama dan Takmir Masjid juga tidak dapat diketahui siapa pemrakarsanya. Foto atau lukisan lama juga tidak temukan, hanya ada foto tahun 1937 yang dapat dirujuk sebagai sumber sejarah.

Namun sayangnya kini, bentuk asli masjid ini sudah tidak nampak lagi. Setelah mengalami rehab beberapa kali, bangunan masjid ini diubah dengan batu bata. Rehab pertama di tahun 1937 yang mengganti atap ilalang dengan seng. Tahun 1970 diganti dindingnya dengan batu bata permanen. Kemudian di tahun 1980 direhab kembali, dan ditetapkan sebagai masjid agung Sumba Barat. Penetapan ini diprakarsai oleh Haji MBH Algadri, salah satu tokoh di sana. Dan masjid ini dinamai dengan Al Azhar.

Masjid Al Azhar Sumba Barat, Tahun 1937


Luasan masjid seluas 460M2 dan luas lahan 1.570 M2. Menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti penyaluran zakat, infaq, shodaqoh, penyelenggaraan pengajian, madrasah. Pada saat ini, ketika sholat Jum'at, jalan di depan masjid Al Azhar ditutup untuk parkir kendaraan jamaah.









Foto adalah koleksi pribadi, diambil pada 15 dan 16 November 2019