Beliau adalah seorang perempuan yang agung (grande dame),
yang memimpin sebuah laskar pejuang yang berisi para perempuan dan
kebanyakan adalah janda yang ditinggal wafat suami mereka dalam
perjuangan melawan penjajah. Termasuk suaminya saat berperang melawan
Portugis sewaktu akan menguasai selat Malaka. Laskar tersebut dinamai Laskar Inong Balee atau yang bermakna Laskar para Janda pahlawan. Beranggotakan 2000 orang prajurit perempuan.
Emansipasi
perempuan selalu dikaitkan dengan keberadaan RA Kartini. Menurut saya,
bahwa yang namanya pejuang emansipasi perempuan atau kesetaraan gender
ada jalan dan strategi serta taktik masing-masing pejuangnya. Model dan
cara berjuangnya juga berbeda. Laksamana Malahayati, menurut saya juga adalah seorang pejuang emansipasi perempuan. Mosok sih? Lha sakjane sopo tho Malahayati kuwi???
Malahayati, nama aslinya adalah Keumala Hayati, hidup di masa Kerajaan (Kesultanan) Atjeh dipimpin oleh Sultan Alaiddin Ali Riayat Syah IV
yang memerintah antara tahun 1589-1604 M. Malahayati pada awalnya
adalah dipercaya sebagai kepala pengawal dan protokol di dalam dan luar
istana. Karir militernya menanjak setelah kesuksesannya "menghajar"
kapal perang Belanda yang dipimpin oleh Jenderal Cornelis de Houtman
yang terkenal kejam. Bahkan Cornelis de Houtman tewas ditangan
Malahayati pada pertempuran satu lawan satu di geladak kapal pada 11
September 1599. Akhirnya beliau diberi anugerah gelar Laksamana. Dan
beliaulah Laksamana Perempuan Pertama Di Dunia. Beliau juga sukses menghalau Portugis dan Inggris masuk ke Aceh.
Selain
itu, beliau juga mendirikan sebuah benteng yang dikenal dengan Benteng
Inong Balee di Desa Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar.
Benteng tersebut menghadap ke barat, ke arah Selat Malaka. Benteng ini
merupakan benteng pertahanan sekaligus sebagai asrama penampungan
janda-janda yang suaminya gugur dalam pertempuran. Selain itu juga
digunakan sebagai sarana pelatihan militer dan penempatan logistik
keperluan perang.
Setelah
wafat Malahayati dimakamkan tidak jauh dari Benteng Inong Balee,
sekitar 3 Km dari benteng berada diatas bukit. Lokasi makam pada puncak
bukit, merupakan salah satu bentuk penghormatan terhadap tokoh yang
dimakamkan. Penempatan makam di puncak bukit kemungkinan dikaitkan
dengan anggapan bahwa tempat yang tinggi itu suci. Beberapa kompleks
makam di daerah lain yang terdapat di puncak bukit antara lain: Kompleks
Makam Raja-raja Mataram di Imogiri Yogyakarta, makam Sunan Giri di Giri Gresik, Sunan Muria di Kudus, dan Gunung Jati di Cirebon.
Nama
Malahayati saat ini terserak di mana-mana, sebagai nama jalan,
pelabuhan, rumah sakit, sebuah universitas di Bandar Lampung, Akademi
Maritim di banda Aceh serta kapal perang, KRI Malahayati, satu dari tiga fregat berpeluru kendali MM-38 Exocet.
Itulah
profil singkat salah seorang pahlawan Aceh. Jika selama di sekolah dulu
kita hanya diajarkan bahwa pahlawan Aceh hanya ada Cut Nya' Dien maupun
Cut Meutia saja, ternyata ada pahlawan perempuan yang lain juga.
Para pahlawan tersebut, menurut saya, tidak bisa dibanding-bandingkan. Tidak bisa disama-atau dibedakan. Mereka memiliki karakteristik masing-masing, punya keahlian dan jalannya masing-masing untuk memperjuangkan cita-citanya. Jadi saya ndak sepakat jika Malahayati lebih heroik dibanding RA Kartini atau Cut Nyak Dien atau sebaliknya.
Beda
karakter, beda waktu, dan beda jalan yang harus dilalui untuk menjadi
pahlawan. Jika RA Kartini berjuang dengan pena untuk sebuah emansiapasi,
sementara Malahayati berjuang dengan pedang. Yang jelas kesemuanya
berjuang dengan fikiran dan tenaga serta taktik masing-masing. Semuanya,
menurut saya adalah para pejuang emansipasi perempuan yang bergerak
dengan caranya masing-masing.