Monday, March 7, 2016

Kenali Tanda Segitiga Dalam Kemasan Botol Plastik

Dalam kemasan plastik, ada kode tertentu yang menjadi petunjuk mengenai karakteristik atau sifat dan juga asal kemasan plastik tersebut. Kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh lembaga pengembang sistem kode seluruh dunia.

Secara umum tanda pengenal plastik tersebut:
1. Berada atau terletak di bagian bawah
2. Berbentuk segitiga
3. Di dalam segitiga tersebut terdapat angka 

4. Serta nama jenis plastik di bawah segitiga 


Tanda pengenal plastik itu dibagi menjadi 7 buah kelompok. Serta 3 tambahan sehingga totalnya ada 10 buah. 


Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate) di bawah segitiga. 

Biasa dipakai untuk botol plastik, berwarna jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. 

BOTOL JENIS PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang. 


Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga. 

Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain.  

HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi.  
HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. 

Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. 


Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V atau PVC. V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang.  
Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.  

Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya). 


Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE. LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.
 

Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah Kuat; Agak tembus cahaya; Fleksibel dan permukaan agak berlemak; Pada suhu 60 derajat Celcius sangat resisten dengan senyawa kimia; Daya proteksi terhadap uap air tergolong baik; Kurang baik bagi gas seperti Oksigen; Plastik ini dapat didaur ulang

Baik untuk barang- barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini. 

Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan.  

Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. 

Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.  

Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman. 


Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS. PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja. 

PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.  

Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.  

Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. 

Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning- jingga, dan meninggalkan jelaga. 


Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan O atau OTHER

Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu :
1. SAN – styrene acrylonitrile,
2. ABS - acrylonitrile butadiene styrene,

3. PC - polycarbonate,
4. Nylon
 

Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. 

SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring,  alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.

Plastik dengan jenis 7 yaitu SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.  


Bagaimana jenis plastik dengan kode 7 serta tulisan PC? 
PC – atau nama Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas

Apakah yang Dapat Kita Peroleh dari Informasi SIMBOL PLASTIK Tersebut?
1. Harus bijak dalam menggunakan plastik, khususnya kode 1, 3, 6, dan 7 (PC), seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Gunakan hanya sekali pakai!
2.
Akan aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (SAN atau ABS) 


Satu lagi yang perlu diwaspadai dari penggunaan plastik dalam industri makanan adalah kontaminasi zat warna plastik dalam makanan contohnya kita sering membeli gorengan di pinggir jalan, suka minta sama penjualnya yang panas lalu setelah digoreng dimasukkan ke kantong kresek hitam. Ternyata zat pewarna hitam ini kalau terkena panas, bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk zat radikal beracun yang berbahaya bagi kesehatan terutama dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol seperti pada penyakit kanker. Makanya mulai sekarang sebisa mungkin hindari membungkus makanan dengan tas kresek ya! Terutama makanan yang masih panas. 


Buat kita semua bagi para orang tua yang masih memerlukan botol susu untuk putra-putrinya:  
1. Pilih dan gunakan botol susu bayi berbahan kaca, atau plastik jenis 4 atau 5.
2. Gunakanlah cangkir bayi berbahan stainless steel, atau plastik jenis 4 atau 5.

3. Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon, karena tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot berbahan latex.
4. Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya) berbahan jenis 7 PC (polycarbonate),
5. Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas.



Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum (biasa digunakan untuk tempat air putih didalam kulkas). Jika penggunaan botol plastik berbahan PET (kode 1) dan HDPE (kode 2), tidak dapat dicegah, gunakanlah hanya sekali pakai dan segera dihabiskan. Gantilah dengan botol stainless steel atau gelas/kaca.

Cegahlah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya pada microwave oven
, bungkuslah terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas sebelum dibungkus dengan plastik pembungkus ketika akan dipanaskan di mocrowave oven.


Cegah menggunakan kemasan plastik untuk mengemas makanan berminyak atau berlemak. Cobalah untuk mulai menggunakan kemasan berbahan kain untuk membawa sayuran, makanan, ataupun belanjaan.  


Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan. Gunakanlah alat makan berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu.
 
Diolah dari berbagai Sumber


Thursday, February 25, 2016

Sorong

Dalam beberapa catatan sejarah asal muasal nama Sorong disebutkan dari kata Soren. Soren dalam bahasa Biak Numfor yang berarti laut yang dalam dan bergelombang. 
Kata Soren digunakan pertama kali oleh suku Biak Numfor yang berlayar pada zaman dahulu dengan perahu-perahu layar dari satu pulau ke pulau lain hingga tiba dan menetap di Kepulauan Raja Ampat. Suku Biak Numfor inilah yang memberi nama "Daratan Maladum" (sekarang termasuk bagian dari wilayah Kota Sorong) dengan sebutan “Soren” yang kemudian dilafalkan oleh para pedagang Thionghoa, Misionaris clad Eropa, Maluku dan Sangihe Talaut dengan sebutan Sorong (dari situs Pemerintah Kota Sorong).

Ada catatan lain yang menyebutkan, nama Sorong diambil dari nama sebuah perusahan Belanda yang pada saat itu diberikan otoritas atau wewenang untuk mengelola dan mengeksploitasi minyak di wilayah Sorong yaitu Seismic Ondersub Oil Niew Guines atau disingkat SORONG pemerintah tradisonal di wilayah Kabupaten Sorong awal mulanya dibentuk oleh Sultan Tidore guna perluasan wilayah kesultanan dengan diangkat 4 (empat) orang Raja yang disebut Kalano Muraha atau Raja Ampat. Keempat raja itu diangkat sesuai dengan 4 pulau besar yang tersebar dari gugusan pulau-pulau dengan wilayah kekuasaan adalah (1) Raja Fan Gering di Pulau Waigeo; (2) Raja Fan Malaba di Pulau Selawati; (3) Raja Mastarai di Pulau Waigama; (4) Raja Fan Malanso di Pulau Lilinta Misool (situs Pemerintah Kabupaten Sorong).

Kota Sorong pada mulanya merupakan salah satu kecamatan yang dijadikan pusat pemerintahan Kabupaten Sorong. Namun dalam perkembangannya telah mengalami perubahan sesuai Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1996 tanggal 3 Juni 1996 menjadi Kota Administratif Sorong. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang no. 45 Tahun 1999 Kota Administratif Sorong ditingkatkan statusnya menjadi daerah otonom sebagai Kota Sorong. Di kota Sorong pula terdapat pelabuhan yang cukup besar yang menjadi pintu masuk ke wilayah Papua Barat dan Papua.

Pemandangan laut dan langit Sorong di sore menjelang senja sangat bagus. Pantai dan hamparan tanah terbuka (belum banyak bangunan) di daerah ini sangat menarik untuk menikmati matahari tenggelam.

Pada saat penerbangan pagi hari dari Makassar menuju Sorong kita akan menikmati matahari terbit yang sangat indah. Subhanallah... Sungguh Maha Indah Gusti ALLAH SWT Sang Pencipta Alam Raya ini. 

Dua kali berkunjung ke bumi Papua Barat khususnya Sorong membuat saya sangat bersyukur dan mengagumi ciptaan ALLAH SWT. Di bumi ini pula kita merasakan bahwa Indonesia ini memang berbhineka.

Foto diambil dengan iPhone 5 S

Perjalanan Makassar - Sorong

Penerbangan Makassar ke Sorong ditempuh dalam waktu 1 jam 50 menit (dengan perbedaan waktu). Dalam penerbangan dari Makassar menuju Sorong, saya menggunakan penerbangan Garuda Indonesia berangkat pukul 05.30 WITA dan mendarat di Sorong pada pukul 08.30 WIT.

Pesawat berangkat saat matahari belum terbit dan sekitar 45 menit penerbangan kita akan menikmati terbitnya matahari dari atas pesawat. SUBHANALLAH... Sungguh Indahnya...

Saya sengaja mengambil posisi duduk di sebelah kanan dan dekat dengan jendela. Ini adalah kali kedua saya melakukan perjalanan ke bumi Papua ini. Pada perjalanan pertama saya duduk di sebalah kiri dan ternyata saya tidak dapat melihat keindahan matahari terbit.

Jadi saran saya jika ingin menikmati keindahan matahari terbit silakan ambil posisi barisan sebelah kanan, dan jika masih mungkin pada posisi di depan dan dekat jendela karena akan sangat jelas melihat keindahan ciptaan Sang Maha Kuasa ini.







 Foto diambil dengan iPhone 5 S





Monday, February 15, 2016

Biodata 25 Nabi Rasul

1. ADAM AS
Nama: Adam As.
Usia: 930 tahun.
Periode sejarah: 5872-4942 SM.
Tempat turunnya di bumi: India, ada yang berpendapat di Jazirah Arab.
Jumlah keturunannya: 40 laki-laki dan perempuan.
Tempat wafat: India, ada yang berpendapat di Mekkah.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali.

2. IDRIS AS
Nama: Idris/Akhnukh bin Yarid, nama Ibunya Asyut. 
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. 
Usia: 345 tahun di bumi. 
Periode sejarah: 4533-4188 SM. 
Tempat diutus: Irak Kuno (Babylon, Babilonia) dan Mesir (Memphis). 
Tempat wafat: Allah mengangkatnya ke langit dan ke surga. 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.

3. NUH AS
Nama: Nuh/Yasykur/Abdul Ghaffar bin Lamak. 
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As.
Usia: 950 tahun. 
Periode sejarah: 3993-3043 SM. 
Tempat diutus (lokasi): Selatan Irak. 
Jumlah keturunannya: 4 putra (Sam, Ham, Yafits dan Kan’an). 
Tempat wafat: Mekkah. 
Sebutan kaumnya: Kaum Nuh. 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 43 kali.

4. HUD AS
Nama: Hud bin Abdullah. 
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ ‘Aush (‘Uks) ⇒ ‘Ad ⇒ al-Khulud ⇒ Rabah ⇒ Abdullah ⇒ Hud As. 
Usia: 130 tahun. 
Periode sejarah: 2450-2320 SM. 
Tempat diutus: Al-Ahqaf (antara Yaman dan Oman). 
Tempat wafat: Bagian Timur Hadhramaut Yaman. 
Sebutan kaumnya: Kaum ‘Ad. 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 7 kali.

5. SHALIH AS
Nama: Shalih bin Ubaid. 
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ Amir ⇒ Tsamud ⇒ Hadzir ⇒ Ubaid ⇒ Masah ⇒ Asif ⇒ Ubaid ⇒ Shalih As.
Usia: 70 tahun. 
Periode sejarah: 2150-2080 SM. 
Tempat diutus: Daerah al-Hijr (Mada’in Shalih, antara Madinah dan Syria). 
Tempat wafat: Mekkah. 
Sebutan kaumnya: Kaum Tsamud. 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 10 kali.

6. IBRAHIM AS
Nama: Ibrahim bin Tarakh. 
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. 
Usia: 175 tahun. 
Periode sejarah: 1997-1822 SM. 
Tempat diutus: Ur, daerah selatan Babylon (Irak). 
Jumlah keturunannya: 13 anak (termasuk Nabi Ismail As. dan Nabi Ishaq As.). Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron, Palestina/Israel). 
Sebutan kaumnya: Bangsa Kaldan. 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 69 kali.

7. LUTH AS. 
Nama: Luth bin Haran. 
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Haran ⇒ Luth As.
Usia: 80 tahun. 
Periode sejarah: 1950-1870 SM.
Tempat diutus: Sodom dan Amurah (Laut Mati atau Danau Luth). 
Jumlah keturunannya: 2 putri (Ratsiya dan Za’rita). 
Tempat wafat: Desa Shafrah di Syam (Syria). 
Sebutan kaumnya: Kaum Luth. 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 27 kali.

8. ISMAIL AS
Nama: Ismail bin Ibrahim. 
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ismail As. 
Usia: 137 tahun. 
Periode sejarah: 1911-1774 SM. 
Tempat diutus: Mekah. 
Jumlah keturunannya: 12 anak. 
Tempat wafat: Mekkah. 
Sebutan kaumnya: Amaliq dan Kabilah Yaman. 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 12 kali.

9. ISHAQ AS
Nama: Ishaq bin Ibrahim. 
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. 
Usia: 180 tahun. 
Periode sejarah: 1897-1717 SM. 
Tempat diutus: Kota al-Khalil (Hebron) di daerah Kan’an (Kana’an). 
Jumlah keturunannya: 2 anak (termasuk Nabi Ya’qub As./Israel). 
Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron). 
Sebutan kaumnya: Bangsa Kan’an. 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 17 kali.

10. YA’QUB AS
Nama: Ya’qub/Israel bin Ishaq. 
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. 
Usia: 147 tahun. 
Periode sejarah: 1837-1690 SM. 
Tempat diutus: Syam (Syria). 
Jumlah keturunannya: 12 anak laki-laki (Rubin, Simeon, Lewi, Yahuda, Dan, Naftali, Gad, Asyir, Isakhar, Zebulaon, Yusuf dan Benyamin) dan 2 anak perempuan (Dina dan Yathirah). 
Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron), Palestina. 
Sebutan kaumnya: Bangsa Kan’an. 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 18 kali.

11. YUSUF AS
Nama: Yusuf bin Ya’qub. 
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Yusuf As. 
Usia: 110 tahun. 
Periode sejarah: 1745-1635 SM. 
Tempat diutus: Mesir. 
Jumlah keturunannya: 3 anak; 2 laki-laki dan 1 perempuan. 
Tempat wafat: Nablus. 
Sebutan kaumnya: Heksos dan Bani Israel. 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 58 kali.

12. AYYUB AS
Nama: Ayyub bin Amush. 
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ al-‘Aish ⇒ Rum ⇒ Tawakh ⇒ Amush ⇒ Ayub As. 
Usia: 120 tahun. 
Periode sejarah: 1540-1420 SM. 
Tempat diutus: Dataran Hauran. 
Jumlah keturunannya: 26 anak. 
Tempat wafat: Dataran Hauran. 
Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Amori, di daerah Syria dan Yordania. 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 4 kali.

13. SYU’AIB AS
Nama: Syu’aib bin Mikail. 
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Madyan ⇒ Yasyjur ⇒ Mikail ⇒ Syu’aib As. 
Usia: 110 tahun. 
Periode sejarah: 1600-1490 SM. 
Tempat diutus: Madyan (pesisir Laut Merah di tenggara Gunung Sinai). 
Jumlah keturunannya: 2 anak perempuan. 
Tempat wafat: Yordania. 
Sebutan kaumnya: Madyan dan Ash-habul Aikah. 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 11 kali.

14. MUSA AS
Nama: Musa bin Imran, nama Ibunya Yukabad atau Yuhanaz Bilzal. 
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matisyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Musa As. 
Usia: 120 tahun. 
Periode sejarah: 1527-1407 SM. 
Tempat diutus: Sinai di Mesir. 
Jumlah keturunannya: 2 anak, Azir dan Jarsyun, dari istrinya bernama Shafura binti Syu’aib As. 
Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania (sekarang). 
Sebutan kaumnya: Bani Israel dan Fir’aun (gelar raja Mesir). 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 136 kali.

15. HARUN AS
Nama: Harun bin Imran, istrinya bernama Ayariha. 
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Harun As. 
Usia: 123 tahun. 
Periode sejarah: 1531-1408 SM. 
Tempat diutus: Sinai di Mesir. 
Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania (sekarang). 
Sebutan kaumnya: Bani Israel dan Fir’aun (gelar raja Mesir). 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 20 kali.

16. DZULKIFLI AS
Nama: Dzulkifli/Bisyr/Basyar bin Ayyub. 
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ al-‘Aish ⇒ Rum ⇒ Tawakh ⇒ Amush ⇒ Ayyub As. ⇒ Dzulkifli As. 
Usia: 75 tahun. 
Periode sejarah: 1500-1425 SM. 
Tempat diutus: Damaskus dan sekitarnya. 
Tempat wafat: Damaskus. 
Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Amori (Kaum Rom), Syria dan Yordania. 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.

17. DAUD AS. 
Nama: Daud bin Isya. 
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. 
Usia: 100 tahun. 
Periode sejarah: 1063-963 SM. 
Tempat diutus: Palestina (dan Israel). 
Jumlah keturunannya: 1 anak, Sulaiman As. 
Tempat wafat: Baitul Maqdis (Yerusalem). 
Sebutan kaumnya: Bani Israel. 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 18 kali.

18. SULAIMAN AS
Nama: Sulaiman bin Daud. 
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matisyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As. 
Usia: 66 tahun. 
Periode sejarah: 989-923 SM. 
Tempat diutus: Palestina (dan Israel). 
Jumlah keturunannya: 1 anak, Rahab’an. 
Tempat wafat: Baitul Maqdis (Yerusalem). 
Sebutan kaumnya: Bani Israel. 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 21 kali.

19. ILYAS AS
Nama: Ilyas bin Yasin.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Harun As. ⇒ Alzar ⇒ Fanhash ⇒ Yasin ⇒ Ilyas As. 
Usia: 60 tahun di bumi. 
Periode sejarah: 910-850 SM. 
Tempat diutus: Ba’labak (Lebanon). 
Tempat wafat: Diangkat Allah ke langit. 
Sebutan kaumnya: Bangsa Fenisia. 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 4 kali.

20. ILYASA’ AS
Nama: Ilyasa’ bin Akhthub.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Yusuf As. ⇒ Ifrayim ⇒ Syutlim ⇒ Akhthub ⇒ Ilyasa’ As. 
Usia: 90 tahun. 
Periode sejarah: 885-795 SM. 
Tempat diutus: Jaubar, Damaskus. 
Tempat wafat: Palestina. 
Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Bani Israel. 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.

21. YUNUS AS
Nama: Yunus/Yunan/Dzan Nun bin Matta binti Abumatta, Matta adalah nama Ibunya. (Catatan: Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke Ibunya kecuali Yunus dan Isa As.).
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Yusuf As. ⇒ Bunyamin ⇒ Abumatta ⇒ Matta ⇒ Yunus As. 
Usia: 70 tahun. 
Periode sejarah: 820-750 SM. 
Tempat diutus: Ninawa, Irak. 
Tempat wafat: Ninawa, Irak. 
Sebutan kaumnya: Bangsa Asyiria, di utara Irak. 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 5 kali.

22. ZAKARIYA AS
Nama: Zakariya bin Dan.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒ Aynaman ⇒ Yahfayath ⇒ Syalum ⇒ Nahur ⇒ Bal’athah ⇒ Barkhiya ⇒ Shiddiqah ⇒ Muslim ⇒ Sulaiman ⇒ Daud ⇒ Hasyban ⇒ Shaduq ⇒ Muslim ⇒ Dan ⇒ Zakariya As. 
Usia: 122 tahun. 
Periode sejarah: 91 SM-31 M. 
Tempat diutus: Palestina. 
Jumlah keturunannya: 1 anak. 
Tempat wafat: Halab (Aleppo). 
Sebutan kaumnya: Bani Israel. 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 12 kali.

23. YAHYA AS
Nama: Yahya bin Zakariya.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒ Aynaman ⇒ Yahfayath ⇒ Syalum ⇒ Nahur ⇒ Bal’athah ⇒ Barkhiya ⇒ Shiddiqah ⇒ Muslim ⇒ Sulaiman ⇒ Daud ⇒ Hasyban ⇒ Shaduq ⇒ Muslim ⇒ Dan ⇒ Zakariya As. ⇒ Yahya As. 
Usia: 32 tahun. 
Periode sejarah: 1 SM-31 M. 
Tempat diutus: Palestina. 
Tempat wafat: Damaskus. 
Sebutan kaumnya: Bani Israel. 
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 5 kali.

24. ISA AS
Nama: Isa bin Maryam binti Imran. (Catatan: Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke Ibunya kecuali Yunus dan Isa As.).
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒ Radim ⇒ Yahusafat ⇒ Barid ⇒ Nausa ⇒ Nawas ⇒ Amsaya ⇒ Izazaya ⇒ Au’am ⇒ Ahrif ⇒ Hizkil ⇒ Misyam ⇒ Amur ⇒ Sahim ⇒ Imran ⇒ Maryam ⇒ Isa As.
Usia: 33 tahun di bumi. 
Periode sejarah: 1 SM-32 M. 
Tempat diutus: Palestina. 
Tempat wafat: Diangkat oleh Allah ke langit.
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 21 kali, sebutan al-Masih sebanyak 11 kali, dan sebutan Ibnu (Putra) Maryam sebanyak 23 kali.

25. MUHAMMAD SAW
Nama: Muhammad bin Abdullah.
Garis Keturunan Ayah: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ismail As. ⇒ Nabit ⇒ Yasyjub ⇒ Ya’rub ⇒ Tairah ⇒ Nahur ⇒ Muqawwim ⇒ Udad ⇒ Adnan ⇒ Ma’ad ⇒ Nizar ⇒ Mudhar ⇒ Ilyas ⇒ Mudrikah ⇒ Khuzaimah ⇒ Kinanah ⇒ an-Nadhar ⇒ Malik ⇒ Quraisy (Fihr) ⇒ Ghalib ⇒ Lu’ay ⇒ Ka’ab ⇒ Murrah ⇒ Kilab ⇒ Qushay ⇒ Zuhrah ⇒ Abdu Manaf ⇒ Hasyim ⇒ Abdul Muthalib ⇒ Abdullah ⇒ Muhammad Saw.
Garis Keturunan Ibu: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ismail As. ⇒ Nabit ⇒ Yasyjub ⇒ Ya’rub ⇒ Tairah ⇒ Nahur ⇒ Muqawwim ⇒ Udad ⇒ Adnan ⇒ Ma’ad ⇒ Nizar ⇒ Mudhar ⇒ Ilyas ⇒ Mudrikah ⇒ Khuzaimah ⇒ Kinanah ⇒ an-Nadhar ⇒ Malik ⇒ Quraisy (Fihr) ⇒ Ghalib ⇒ Lu’ay ⇒ Ka’ab ⇒ Murrah ⇒ Kilab ⇒ Qushay ⇒ Zuhrah ⇒ Abdu Manaf ⇒ Wahab ⇒ Aminah ⇒ Muhammad Saw.
Usia: 62 tahun.
Periode sejarah: 570-632 M.
Tempat diutus: Mekkah.
Jumlah keturunannya: 7 anak; 3 laki-laki Qasim, Abdullah dan Ibrahim, dan 4 perempuan Zainab, Ruqayyah, Ummi Kultsum dan Fatimah az-Zahra.
Tempat wafat: Madinah.
Sebutan kaumnya: Bangsa Arab.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali.

(Disarikan dari: Qashash al-Anbiya' Ibn Katsir, Badai' az-Zuhur Imam as-Suyuthi)

Saturday, February 13, 2016

Manfaat Brotowali

Brotowali kuwi jamu kang rasane pait banget. Brotowali kuwi digawe soko godong-godongan, uwite jenenge Brotowali utawa basa Indonesiane Sambiloto, basa Latine Tinospora crispa (L).

Akeh ditemokne ana ing ngalas lan ladang. Saiki akeh dibudidaya kanggo obat-obatan. Uripe seneng ana ing daerah panas, duwure 2,5 M, golongane tanduran ‘perdu’ kang mrambat. Isoh dibudidaya kanthi stek. 

Brotowali nduweni khasiat kang akeh tenan, kayata kanggo obat demam, kencing manis lan rhematik.

Brotowali adalah jamu yang rasanya pahit.  Brotowali diolah dari daun Sambiloto. Nama Latin (ilmiahnya) adalah Tinospora crispa (L).

Tanaman ini banyak ditemukan di hutan dan ladang. Namun, sekarang sudah banyak dibudidayakan sebagai tanaman obat. Hidupnya di daerah panas, dengan tinggi tanaman sekitar 2,5 meter, termasuk tanaman perdu merambat. Pembudidayaannya dilakukan dengan cara stek batang.

Brotowali memiliki banyak khasiat, seperti untuk obat penurun panas (demam), kencing manis, serta rematik.